Aku ingin menulis saja
Menghabiskan waktu di antara tarian kata
Memabukkan diri akan pesona sastra
Menghilangkan raga, hingga yang tersisa hanya sejarah karya
Menghabiskan waktu di antara tarian kata
Memabukkan diri akan pesona sastra
Menghilangkan raga, hingga yang tersisa hanya sejarah karya
Aku tak akan berhenti menyulam kata hadirkan makna
Tak bosan bertasbih di bait bait cerita
Menikmati rindu, cinta, mimpi dan perjalanan yg berputar di antara kita
Bagai spektrum cahaya, tampilkan pelangi dipenghujung senja
Tak bosan bertasbih di bait bait cerita
Menikmati rindu, cinta, mimpi dan perjalanan yg berputar di antara kita
Bagai spektrum cahaya, tampilkan pelangi dipenghujung senja
Sajak meniti pelita, hidupkan asa sekosong-kosong jiwa
Mengeja nikmat di setiap perkara, berdamai ketika syair tergores di ujung pena
Mengeja nikmat di setiap perkara, berdamai ketika syair tergores di ujung pena
Serupa nebula, kemilau anggun di antara bintang membingkai sketsa
Ku rangkai mimpi menjadi arsitektur makna
Aku jatuh cinta pada sastra, diantara sulaman kata
Ku rangkai mimpi menjadi arsitektur makna
Aku jatuh cinta pada sastra, diantara sulaman kata
11.49
Jakarta, 11 April 2015
Jakarta, 11 April 2015
Karena puisi itu sakral bagiku, adalah ungkapan paling jujur dari hati dan fikiran.
Dan puisi adalah bagian dari sastra yang kaya. Pesonanya begitu memabukkan dalam permainan kata. Sastra itu adalah candu.
Kau bisa terlihat begitu anggun, cerdas, bijak, matang, dewasa, atau justru kau akan terlihat begitu luka, jatuh, lemah, tengik bahkan terbelenggu kemunafikan di dalam berbait bait sastra.
Sastra adalah kehidupan ♡
0 komentar:
Post a Comment