Di dalam ruang yang aku sebut puisi
Kau berdenyut,
Memberikan nyawa pada nadi tiap bait kata
Kau berdenyut,
Memberikan nyawa pada nadi tiap bait kata
Ku eja lagi sajakmu bernama lentera yang kau kirimkan hari kemarin
Aku perih dalam kata kata itu
Aku perih dalam kata kata itu
Izinkan aku menjadi teman dalam jalan setapakmu
Pelipur lara di antara harapmu yang mungkin harus terjawab kosong di antara malam
Tempatmu kembali, menumpahkan segala pilu, duka dan marah
Aku ingin kau percayai itu
Pelipur lara di antara harapmu yang mungkin harus terjawab kosong di antara malam
Tempatmu kembali, menumpahkan segala pilu, duka dan marah
Aku ingin kau percayai itu
Karena cahaya pasti akan terbit setelah gelap
Dan kelam tak mesti mendekapmu dengan tega
Jangan lagi kau tutupi nanar dalam mata yang belum mampu aku tatap
Dan kelam tak mesti mendekapmu dengan tega
Jangan lagi kau tutupi nanar dalam mata yang belum mampu aku tatap
Ajak aku bersamamu,
Melewati batu, terjatuh, terluka, atau kecewa,
Tapi kita akan tetap tersenyum
Karena aku bersamamu :)
Melewati batu, terjatuh, terluka, atau kecewa,
Tapi kita akan tetap tersenyum
Karena aku bersamamu :)
09.41
11 April 2015
11 April 2015
0 komentar:
Post a Comment