- 
Ketika Rindu Kau KurungSunday, January 26, 2014 Menikmati lagi tiap nada dalam dendang yang sayup terdengar
 di tengah malam dingin
 Larik demi larik, kata per kata
 
 Rindu ini terlalu memukul
 Menuntut, hingga tak mampu lagi tertampung
 Buncah, pecah sampai air mata
 Rindu itu mengalir perlahan, lalu mencekikDiposkan oleh koikhoiriyyah di 3:23 PM | 0 komentar | Email This BlogThis! Share to X Share to Facebook |   
 
- 
Gerimis Malam ItuThursday, January 23, 2014 
 
 Menikmati gerimis dini hari ini
 Begitu manis dalam bekunya, turun perlahan, tularkan dingin hingga kalbu
 Rasanya bulan enggan hadir menemani
 
 Rintik terus turun tanpa memberi kesempatan untuk sedikit melepas rindu dengan rembulan
 Malam ini sedingin rinduku tanpa berteman rembulan, karena tiap titik gerimis malam ini tak jua mau pergi
 
 00.47
 16 Januari 2014Diposkan oleh koikhoiriyyah di 8:20 PM | 0 komentar | Email This BlogThis! Share to X Share to Facebook |   
 
- 
Aku tak pernah ingin mengerti mengapa setiap detik ini terasa lama
 Aku tak pernah ingin membuka memori lalu yang kemarin kau tutup rapat
 Aku tak pernah ingin menaruh harap
 Karena aku takut, kita tak lagi berjumpa di waktu esok
 Aku takut, takut tak mampu memandang kau ketika nanti aku bertandang
 
 Rindu ini sudah terlalu pekat untuk lagi tersakiti
 Biarlah cinta ini ku pendam sedalam senyuman terakhirmu untukku waktu itu
 
 00.04
 22 Sept 2013Diposkan oleh koikhoiriyyah di 8:11 PM | 0 komentar | Email This BlogThis! Share to X Share to Facebook |   
 
- 
Bahasa RinduTuesday, January 14, 2014 Mengukirmu dalam tiap lekuk memori
 Mengucap namamu dalam tiap sujud
 Berulang, namun hanya dalam selaksa jiwaku
 Sedalam kelu itu rinduku untukmu
 
 Mengeja lagi butir per butir kata katamu tentang rindu itu
 Tiada ucap selain syukur, ketika salam dalam tiap doaku menyapamu
 Kilo dan kilo meter jarak kita semakin tak berarti hari ini
 Karena aku mencintaimu dalam dekap ridho-Nya
 Tunggu Aku...
 
 04.48
 14 Januari 2014Diposkan oleh koikhoiriyyah di 5:40 AM | 0 komentar | Email This BlogThis! Share to X Share to Facebook |   
 
- 
Via! I Love You!Sunday, January 5, 2014 Luthvia Hidayani, biasa dipanggil Via atau panggilan manjanya “pi’ul”. Seonggok perempuan dengan golongan darah O, yang amat dikenal dengan keseruannya dalam pergaulan, segala macam pergaulan sudah dijamahinya, dari pergaulan muslimah hingga pergaulan bebas hahaha maksudnya pergaulan bebas disini, doi itu ngga pernah milih-milih dalam bergaul, asal ga ribet, sikat bae.Via menurut saya adalah pribadi yang unik, yang mudah membuat orang nyaman berlama lama ngobrol dengannya. Walaupun terlihat santai dan slebor tapi dia masih bisa diajak ngobrol dengan aneka macam topik, dari tentang dapur sampai tentang politik, aseek!Doi punya kemampuan mendengarkan yang baik, dan tidak egois dengan pemikirannya, gak tau gak egois atau emang orangnya ikut bae, maklum sifat gol. Darah O hahaha tapi yang penting dia asik bingiits.Cewe dengan motor kopling kesayangannya yang akrab dipanggil “ganteng” ini akan begitu mudah emosi ketika orang-orang yang disayanginya ada yang mengganggu, dan hati-hati, kalo doi udah gak suka sama orang, biasanya susah ngilangin rasa gak sukanya, konsisten betul ibu ini ngambil sikap.Calon Ibu rumah tangga yang baik ini sangat dekat dengan ibundanya, Ibu Su’adah. Asiknya, doi bisa cerita segalanya ke ibunya, dari mulai kuliah, persahabatannya, sampe ke urusan percintaannya, seru deh kalo liat ibu dan anak ini lagi ngobrol, betawinya asoy hahahaVia dengan baik hatinya akan selalu mencoba mengingatkan saya akan hal-hal yang sering saya lupakan, dari mulai hal besar hingga hal kecil, sampai akhirnya saya menamakan dia Sekretaris pribadi hahaha beruntungnya punya teman yang pengertian akan tingkat kepikunan temannya yang bisa meningkat drastis ketika kegiatan sedang tumpuk menumpuk dalam satu waktu.Mungkin kalau harus menceritakan semua tentang Via, ga akan cukup dalam satu post ini, apa perlu dibuat biografinya nih? HahahaVia, aku hanya ingin mencoba menuangkan ketertarikanku akan pribadimu dalam sebuah tulisan, mungkin belum menyeluruh, tapi secara garis besar, inilah pandangan ku akan dirimu yang begitu banyak menjadi bagian cerita dalam kehidupan kampusku. Semoga kita akan tetap menjadi cerita sampai nanti, walaupun bukan lagi dalam dunia kampus, senang bisa menjadi sahabat, keluarga dan bagian hidupmu Vi. Pesan singkatmu yang sangat ku suka “Khoiiirr! Senyum, I Love You!” I Love You Too Via :*Ini dia penampakan "Pi'ul"Via Ketika Muda, Masa muda masa yang berapi-api~Via yg tengah sibuk dengan posisi andalannya, Ibu Bendahara ketje!Hari ini, 5 Januari 2014, katanya sih doi sedang bertambah umur, kini umurnya 20 tahun. Alhamdulillah yah pi, masih diberikan kesempatan untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Maaf sebelumnya, gak bisa hadir disampingmu hari ini, tapi Insya Allah hati kita selalu menyatu, ye kaaan?Pi, jadikan bertambahnya umurmu ini, sebagai momentum semakin dewasanya kamu, semakin jauh pemikiranmu, semakin sayangnya kamu ke keluarga, semakin sayangnya kamu ke aku dan geng muslimah tercintah.Semoga di umur kepala duamu ini , kawanmu bertambah dan lawanmu berkurang. Menjadi pribadi yang bermanfaat bagi sesama, semakin menyenangkan, mendapatkan jodoh terbaik yang bisa membawamu menjadi pribadi yg lebih baik, bisa lulus tepat waktu, segala yang dicita-citakan mampu di raih. Dan yang terpenting, kamu mampu mengukir senyum bangga kedua orang tuamu, Aamiin.DIRGAHAYU LUTHVIA HIDAYANI!!I LOVE YOU!!Via dan MentawrehVia dan YoelitzahVia dan UnyunVia dan RenceKamu dan Aku
 Geng Muslimah personil Lengkap, We Love You Via~
 
 Diposkan oleh koikhoiriyyah di 2:01 PM | 1 komentar | Email This BlogThis! Share to X Share to Facebook |   
 
- 
Lingkaranmu Tak Lagi Ramah UntukkuThursday, January 2, 2014 
 
 Sesak di dadaku entah darimana begitu menekan
 Memaksaku untuk lagi meneteskan embun hangat di pipi
 Tapi kamu tak lagi berarti umtuk itu
 
 Percakapan kita baru saja dimulai
 Wajahmu pun baru beberapa pekan hadir di hariku
 Kita baru saja saling mengenal,
 Aku pun belum sempat melihat senyummu untuk kedua kalinya
 
 Melambung terlalu tinggi akan harap memang kadang akan sangat terpelanting
 Kamu tak seharum mawar tadi pagi
 Tak lebih setia dari embun subuh tadi
 Ya, maafkan aku yang kemarin melihatmu begitu berkilau
 
 Hari ini pelajaran darimu begitu kaya
 Terima kasih telah membuatku tidak berdiri lama dalam lingkaranmu
 Atas semua tatapmu yang ternyata begitu kosong
 Dan atas semua semangat yang tak sengaja kau tularkan dalam nadiku
 
 00.22
 30 Desember 2013Diposkan oleh koikhoiriyyah di 8:14 PM | 0 komentar | Email This BlogThis! Share to X Share to Facebook |   
 
 











