Rss Feed
  1. Bahagia Dalam Dekap Senyummu

    Sunday, June 26, 2011


    Hari ini tak terbendung bahagiaku membuncah
    Menjalar hingga ubun-ubun
    Lama aku merindu senyummu
    Tulus tak terkira tularkan cinta 

    Telah lama kita pasang layar menggagah,
    tapi tak pernah kurasa kau sedekat ini
    Dapat kurasa hangatmu membasuhku dengan cinta
    Dapat kuhitung detak jantungmu berdetik


  2. Mati Tak Terkecap Rasa

    Thursday, June 16, 2011


    Bulan tampak mengintip malam yang kian beranjak
    Aku tetap berdiri di bawah temaram tanpa tau arah tujuan
    Keram ini hambatku berjalan
    Hanya terpaku pada aspal tanpa ada ujung perhentian

    Di tempat sekosong ini, akupun tak bisa maknai hati
    Terlalu mati, hingga tak lagi terkecap rasa

    Penantianku tak pernah temui buntu
    Walau hati tak lagi mampu menapak
    Aku tak mengerti akan pinta jiwa
    Mungkin seulas senyum yang belum jua berjumpa

    14 Juni 2011


  3. Detik hujan tak henti putarkan waktu
    Lewat beku yang kau kirimkan, aku coba redakan waktu
    Bertahun tak kau sisipkan makna dalam hatiku
    Tapi aku tetap terselimuti gigil masa lalu

    Kupandangi lagi jalan setapak yang dulu kau janjikan
    Membisu terguyur hujan tanpa usai

    Sore ini kau goreskan duka dalam sendu
    Bersama senyum sayat, kau lukiskan lara dalam jiwa

    Jalan ini masih basah akan rintik, tapi jejakmu tak jua terhapus

    13 Juni 2011

  4. Cinta Berdenyut di Nadimu

    Saturday, June 11, 2011




    Aku tak tahu rasa yang bergelut di hati ini bernama apa
    Aku tak mengerti debar yang mengalun di dada ini berarti apa
    Yang aku tahu, ada wajahmu di jantungku



  5. Malam pun turun temani aku yang semakin tersiksa akan hati
    Bosan dengan harap yang tak jua merapat
    Mungkin karena aku yang tak coba meminta
    Atau karna dia terlalu keras serupa karang?



  6. Hati bergetar hantarkan kalut campur takut
    Tak ingin lagi kulihat perih tergores di hati emasmu
    Tak tahukah engkau, cinta ini membuncah sesaki dada
    Ingin ku jaga engkau tiap detik dengan indah




  7. Malam tak pernah lelah temaniku dengan hangat
    Meski kini aku tengah gigil diselimuti luka

    Malam ini aku takut gerak
    Karena aku tak mau rusak keadaan yang telah berpuing menjadi debu
    Akankah ada pagi menjemputku di stasiun mimpi?
    Menyambutku dengan cerah tanpa awan mendung menutupi,
    akankah itu?




  8. Aku lagi-lagi menghirup aroma cinta mendekat
    Walau luka lebih terasa ketimbang suka
    Tapi cinta tetap beri rasa  untuk hati

    Senja kini menghantarkanku pada masa kelam penuh harap
    Perih itu kembali tergores
    Dan aku tak temui obat



  9. Bulan berdiri anggun temani harap yang mulai mengurai
    Tak lagi ku hirup sejuk, hanya ngilu malam selimuti tulang

    Langit itu luas, tak sesempit yang pernah ku dengar
    Aku punya mata, mengapa tak pernah tatap langit sebebas ini
    Malam ini tak ingin aku dipisahkan dengan bulan
    Ingin ku kisahkan semua padanya
    Akan ku katakan, bahwa aku adalah elang yang bisa terbang bebas jelajahi semesta




  10. Malam ini aku lewati jalan yang mengantar kita menuju impian hebat
    Kala itu, semangat kita amat menggebu dan optimis
    Tak pernah kurasakan kemungkinan sebesar saat itu,
    Membuka lebar menyambut senyum kita




  11. Tak ada yang salah dengan mimpi
    Tak pula dengan harap
    Tapi, masihkah itu berlaku untukku?
    Terlalu sering aku mengubur mimpi, menutupnya rapat-rapat hanya karena ini

    Hal bodoh yang tak pernah usai kuberi tanda tanya
    Yang mulai memuakkan bahkan menjijikan




  12. Kau tuangkan teh dalam cawan-cawan kecil berwarna kelabu
    Padahal kau tahu, aku tak suka teh
    Tak pernah kau suguhkan aku senyum, walau hanya seulas
    Hanya cawan-cawan bisu tanpa gaung

  13. Temaram Hati yang Muram

    Wednesday, June 8, 2011



    Senja ini tak kulihat mesra alam mendekat
    Mungkin marah karena tak ada lagi ramah
    Kini, kulepas mentari dengan getir
    Dan menanti rembulan dengan hati ketir