Rss Feed
  1. Langit malam nampak merah menahan tangis
    Simpan hujan yg tertumpah dini hari nanti
    Serupa lebam di pipi langit, menahan asa yg kentara terlalu sesak

    Lalu hendak kemana kata kata yg diredam dua pekan kemarin
    Sembilu di antara aksara hingga hilang nyawanya
    Menjaga sakral syair, sejujur-jujur puisi
    Tapi hati ternyata polos tanpa poles
    Hendak berkata, sejenak melunak

    Sudah lama tak ku lihat kau menari menggores seni
    Sebatas itu kau masuki ruang puisi?
    Berdansalah sejenak, dengarkan lagi dendang lama sambil bersajak

    20.32
    Jakarta, 26 Mei 2015


  2. 0 komentar:

    Post a Comment