Seharian ini Jakarta hujan
Sederas deras rindu, selekat dingin hadir memeluk nona
Lalu puisinya kembali menari
Berputar makna tak mau lekang dari bayang prianya
Apakah semu?
Ia tak tau
Sepucuk cinta yang ia mengerti
Sapa kosong pertengahan malam tadi
Dan tak lagi berpantul setelah jawabnya dengan buncah hati
Sungguh nona menanti seharian ini,
Lagi lagi berteman hujan tiada henti
Lalu nona mengeja kata cinta satu setengah purnama kemarin
Tersungging senyum, walau matanya basah tak mampu tertutupi
Cintanya belum jua luntur, semakin lekat di antara sunyi
Menunggu tuan sudi sudahi permainan menggores hati
Jangan lagi lukai, tulus hatinya hanya ingin dihargai
16.36
Jakarta, 3 Mei 2015
0 komentar:
Post a Comment