Malam ini kulihat ada luka di pipi langit
Di celah-celah gemintang
Mungkin merah itu tak tampak di kelamnya lautan malam
Tapi perihnya terasa sampai ulu hati
Seperti ditaburi garam rasanya
Sebenarnya,
Secercah fajar mampu obati luka yang menganga itu
Dan akan semakin parah jika malam menjelang
Terus seperti itu
Akankah sang surya tetap obati luka itu tanpa harus beranjak?
Bagai menunggu bintang di pagi yang suram
Jakarta, 10 February 2010
-
Luka di Pipi Langit
Friday, April 1, 2011
Diposkan oleh koikhoiriyyah di 2:19 PM | Label: Malam, Puisi | Email This BlogThis! Share to X Share to Facebook |
0 komentar:
Post a Comment