Jakarta seharian ini terasa gelap tanpa hangat
Kentara aneh diantara kemarau, tertiup angin gigil dari timur
Aku mematung bersama beku senja ini
Lalu kau bertandang
Melukis kembali senyum yang bulan lalu kau telan bulat bulat
Aku berkabung atas harap yang kembali akan kau gantung
Karena dusta lalu ternyata terlalu pekat menggores luka
Selaksa jiwa, sekosong dekap janjimu yang menguap
Aku sekedar takut
Takut, takut amarah memeluk namamu lagi
Takut duka membayang di antara cerita kita
Karena kata bisa serupa komedi
Membangun cerita, namun hanya untuk tawa, tak bermakna sedalam doaku
07.16
10 Juni 2015
0 komentar:
Post a Comment