Melihatmu tertawa bersamanya entah apa yang berkecamuk di dada
Aku tak tau ini apa, dan tak ingin tau
Aku tak percaya mengapa titik-titik hangat itu harus jatuh dalam pelupuk mata
Sesak, itu yang kurasa ketika kau bersamanya
Aku tak mengerti asa ini bernama apa
Kau adalah pelita disaat cahayaku meredup
Bahumu terlalu hangat untuk tidak kucari
Untaianmu lembut kata yang mengalun indah dari bibirmu
Merangkai harmoni taburkan semerbak cinta dalam jiwa
Makna yang terukir dalam tiap pelukan pedulimu pada ringkihnya hati ini
Selalu ku nanti dalam tiap detik sepiku
Gejolak jiwa terlalu rajaiku untuk menodai senyummu
Aku hanya ingin kau tau, aku ingin pelukanmu tanpa harus kau bagi...
Aku menanti, selalu namamu yang ku eja dalam rindu..
01.21
21 Februari
0 komentar:
Post a Comment